Kemagnetan
—
Friday, November 9, 2018
—
Add Comment
—
kelas 9
Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Magnet
Magnet adalah logam yang dapat menarik logam lain seperti besi, baja, nikel, dan sejenisnya.
Magnet terdiri atas berbagai macam, yaitu sebagai berikut :
Menurut asal atau kejadiannya :
Magnet alam
Magnet buatan
Menurut sifatnya :
Magnet permanen
Magnet sementara
Menurut bentuknya :
Magnet batang
Magnet jarum
Magnet silinder
Magnet tapal kuda(ladam)
Magnet U
Magnet keping
Benda magnetik dan Non Magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda magnetik terdiri atas :
Benda feromagnetik, yaitu benda yang ditarik kuat oleh magnet. Contoh : nikel, baja, besi, dan kobalt.
Benda paramagnetik, yaitu benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh : platina, magnesium, dan alumunium.
Benda diamagnetik, yaitu benda yang ditolak lemah oleh magnet. Contoh : bismuth, timah, seng, emas, dan timbal.
Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : tembaga, perak, dan karet.
Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Keduanya memiliki sifat :
kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan tolak menolak
kutub magnet yang tidak sejenis bila didekatkan akan tarik menarik
Teori Kemagnetan
Setiap benda magnetik terdiri atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak teratur(gambar a). Sedangkan, benda magnet arah magnet elementernya teratur(gambar b)
Besi memiliki sifat magnet-magnet elementer yang mudah diatur, tetapi juga lebih mudah berubah susunannya. Itulah sebabnya besi sangat mudah dijadikan magnet, akan tetapi juga sangat mudah kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan besi bersifat sementara.
Baja memiliki sifat magnet-magnet elementer yang sulit diatur, tetapi juga lebih sulit berubah susunannya. Itulah sebabnya baja sulit dijadikan magnet, akan tetapi juga lebih sulit kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan baja bersifat tetap.
Pembuatan Magnet
Dengan cara digosok dengan magnet tetap
Cara menggosoknya adalah searah. Ujung besi atau baja yang digosok pertama kali, kutubnya akan sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Dengan dialiri arus listrik
Sebatang besi atau baja bisa dibuat menjadi magnet dengan dililiti kawat kumparan dan dihubungkan dengan baterai. Untuk menentukan kutub-kutub magnetnya digunakan kaidah tangan kanan menggenggam di mana arah empat jari menunjukkan arah arus listrik pada kumparan, sedangkan arah ibu jari menunjukkan arah kutub utara magnet.
Dengan induksi (influensi atau imbas)
Caranya yaitu dengan mendekatkan magnet pada batang besi atau baja.
Kutub magnet yang terbentuk pada ujung besi/baja yang diinduksi berlawanan dengan kutub magnet yang menginduksi
Kemagnetan Bumi
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menunjukkan arah utara – selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut.
Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa :
Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan
kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.
Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara–selatan yang sebenarnya ini disebut sudut deklinasi.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut sudut inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.
0 Response to "Kemagnetan"