Tekanan
—
Tuesday, September 18, 2018
—
Add Comment
—
bahan ajar 8
TEKANAN
Perhatikan ketika anak-anak tersebut sedang bermain
dilumpur, mereka agak kesusahan dalam berjalan atau berlari, mengapa hal ini
terjadi? nah hal ini berhubungan dengan konsep tekanan zat padat ayo kita
pelajari bersama!
A.
Tekanan zat padat
Pada saat kita berjalan di atas tanah yang berlumpur jejak
kaki kita akan tampak membekas lebih dalam jika dibandingkan dengan jejak kaki
kita berjalan di tanah yang tak berlumpur. Gejala ini menunjukkan bahwa tekanan
kaki kita pada tanah berlumpur lebih besar dibandindingkan tekanan kaki kita
pada tanah yang tak berlumpur. Contoh lain dari peristiwa ini adalah pada waktu
menancapkan paku runcing lebih mudah daripada paku tumpul dan dengan pisau yang
tajam memudahkan kita memotong suatu benda.
Rumusan tekanan zat padat
Tekanan merupakan besarnya gaya tekan dibagi luas bidang tekan. Faktor – faktor yang
mempengaruhi tekanan adalah besarnya gaya tekan dan luas bidang tekan.
Gambar Animasi Tekanan pada kayu (Koleksi guru IPA Pati)
|
Secara matematis tekanan zat padat dapat di rumuskan sebagai
berikut ini :
dengan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
P = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
A. Tekanan Zat Cair
Gambar bendungan yang menggunakan
prinsip tekanan zat cair semakin ke bawah tekanan zat cair semakin besar.
Perhatikan foto di bawah ini!
Perhatikan foto di bawah ini!
Dalam foto di atas air dapat memancar karena mendapat
tekanan air dari bagian atasnya.Tekanan Zat cair dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, gravitas dan ketinggaan zat terbut. Secara matematis
tekanan zat cair dapat di rumuskan sebagai berikut ini :
dengan
P = tekanan (N/m2)
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair (m)
B. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah sebuah
bejana yang mempunyai beberapa pipa yang saling berhubungan. Hukum bejana berhubungan
menyatakan jika bejana berhubungan diisi zat cair yang sejenis dalam keadaan
seimbang, maka permukaan zat cair akan berada pada satu bidang sejajar ( datar
). Contoh peralatan yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum bejana berhubungan
antara lain kendi, teko, pembuatan dam, dan menara penampung air.
Permukaan zat cair bermassa jenis
sama dalam keadaan diam di dalam bejana berhubungan selalu mempunyai permukaan
yang sejajar. Apabila ada zat cair yang bermassa jenis tidak sama dimasukkan ke
dalam bejana berhubungan, maka kedua benda cair tersebut tidak akan bercampur,
sehingga permukaan kedua zat cair tersebut tidak sama tinggi.
Hukum bejana berhubungan tidak
berlaku jika bejana diisi dengan zat cair yang tidak sejenis, bejana
digoyang-goyangkan, salah satu kaki bejana ada yang berupa pipa kapiler, bejana
ada yang mendapat tekanan yang tidak sama.
C. Prinsip Pascal
Tekanan dalam zat cair sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya seperti yang
dirumuskan oleh Pascal “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar “. Banyak peralatan
yang menggunakan prinsip Pascal antara lain dongkrak hidrolik, rem hedrolik,
mesin pengangkat mobil hidrolik, dan kempa hidrolik.
Secara matematis hukum pascal dapat
dirumuskan sebagai berikut ini :
P1 = P2
F1 F2
=
A1 A2
|
Dengan
F1 = gaya pada tabung 1(N)
F2 = gaya pada tabung 2 (N)
F1 = gaya pada tabung 1(N)
F2 = gaya pada tabung 2 (N)
A1 = luas area pada tabung 1 (m2)
A2 = luas area pada tabung 2 (m2)
E. Hukum Archimedes
Suatu benda yang dicelupkan ke dalam
zat cair akan mendapat gaya angkat yang sebanding dengan volume zat cair yang
dipindahkan benda itu. Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnyua
akan mendapat gaya angkat oleh zat cair sebesar berat zat cair yang
dipindahkan, hal ini merupakan bunyi dari hukum Archimedes.
Alat – alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes antara lain pembuatan kapal laut, galangan kapal, kapal selam, balon udara.
Alat – alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes antara lain pembuatan kapal laut, galangan kapal, kapal selam, balon udara.
Secara matematis yang ada hubungan
gaya apung dapat dituliskan sebagai berikut ini :
dengan:
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
w = gaya berat benda di udara (N)
w' = gaya berat benda di dalam air (N)
• Gaya apung juga dapat dituliskan sebagi berikut ini :
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
w = gaya berat benda di udara (N)
w' = gaya berat benda di dalam air (N)
• Gaya apung juga dapat dituliskan sebagi berikut ini :
F. Terapung
Tenggelam dan Melayang
1. Benda
terapung
Benda dikatakan terapung jika berat
jenis benda lebih kecil daripada berat jenis zat cair dan Berat benda sama
dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda
melayang
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
3. Benda
Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair dan berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut ini :
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair dan berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut ini :
G.
Tekanan Udara
gambar barometer
Barometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan udara luar 9 tekanan atmosfer. Manometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang
tertutup.Contohnya dalam keseharian adalah seperti gambar di atas sesorang
yang sedang mengukur tekanan gas pada motor.
Atmosfer yang menyelimuti kita sama halnya dengan zat cair
yaitu mengadakan tekanan ke segala arah. Semakin tinggi suatu tempat maka
tekanan udaranya semakin kecil, hal ini disebabkan semakin tinggi lapisan,
udara yang menekan juga semakin kecil.
Besarnya tekanan yang diberikan oleh udara setinggi
800 km dari permukaan laut disebut dengan
tekanan 1 atmosfer.
Orang yang pertama kali melakukan percobaan untuk mengukur
tekanan udara yaitu ahli fisika berkebangsaan Italia bernama Evangelista
Torricelli (1608 – 1647). Pada tahun 1643, ia berhasil menciptakan barometer
yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Percobaan yang
dilakukan oleh Torricelli didapat kesimpulan bahwa tekanan udara 1 atmosfer
setera dengan tekanan air raksa setinggi 76 cm.
1
atmosfer (1 atm) = 76 cm Hg = 1 Bar = 105 Pa = 105
N/m2
|
Barometer yang digunakan untuk mengukur udara di ruang
terbuka ada 2 macam yaitu :
1.
Barometer raksa
2.
Barometer aneroid (barometer tanpa zat cair)
Semakin ke atas lapisan udara semakin tipis. Hal ini terjadi
karena semakin ke atas gaya gravitasi bumi semakin berkurang. Dengan demikian
setiap naik 100 m dari permukaan laut, tekanan udara berkurang 1 cmHg.
h =
|
Dengan :
h = tinggi
tempat (m)
Sedangkan untuk menghitung tekanan udara di suatu tempat
dapat digunakan rumus :
P
= (76 -
|
Contoh soal :
Di kota A, sebuah barometer menunjukkan skala 68 cmHg. Berapakah
tinggi kota A dari permukaan laut?
Diketahui : sikap
barometer = 68 cmHg
Ditanya : h = …
?
Jawab :
h =
x 100 m
=
x 100 m
= 800 m
H.
Hukum Boyle
Semua zat memiliki massa dan
menempati ruangan, tidak terkecuali zat gas. Hasil kali tekanan dengan volume
suatu gas adalah tetap asal suhu zat tetap.
Sebagai contoh adalah jika kita memompa ban sepeda, udara bisa masuk ke dalam ban jika pompa penghisap kita tekan, akhirnya udara masuk. Hukum Boyle secara matematis dapat dirumuskan sebagi berikut :
Sebagai contoh adalah jika kita memompa ban sepeda, udara bisa masuk ke dalam ban jika pompa penghisap kita tekan, akhirnya udara masuk. Hukum Boyle secara matematis dapat dirumuskan sebagi berikut :
P
. V = konstan
atau
P1
. V1 = P2 . V2
|
Dengan :
P1 = Tekanan pertama (atm)
P2 = Takanan kedua (atm)
V1 = Volume pertama (m3)
V2 = Volume kedua (m3)
V2 = Volume kedua (m3)
0 Response to "Tekanan"