Lapisan bumi
—
Wednesday, November 7, 2018
—
Add Comment
—
Materi kelas VII
Lapisan Bumi
1. Struktur Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam sistem tata surya. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang
memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam
struktur bumi, di antaranya terdiri dari banyak jenis material seperti
berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang semuanya itu membentuk
planet bumi yang sekarang ini kita diami.
Bumi memiliki struktur dan
kompisisi penyusunnya. Berikut adalah gambar yang menunjukkan jika bola
bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti, maka akan terdapat
lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik dan kimiawi.
Lapisan terdalam bumi membentuk
inti bumi. Inti bumi terbentuk dari materi bertekanan sangat tinggi
yang tersusun dari mineral cair NiFe dengan suhu mendekati suhu
permukaan matahari, yaitu sekitar 6000oC. Inti bumi terbagai
menjadi dua, yaitu inti luar bumi (outer core) yang berupa cairan dan
inti dalam bumi (inner core) yang berupa material padat. Inti bumi
mempunyai suhu yang tinggi, sehingga magma (mantle) berupa cairan panas
yang akan mencari celah untuk keluar dari dalam bumi.
Naiknya cairan panas disebabkan
oleh adanya tekanan luar bumi ke dalam inti bumi atau compressing. Inti
dalam bumi karena mengalami tekanan atau compressing mengakibatkan yang
seharusnya berupa cairan atau bahkan gas menjadi benda padat.
Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut atau selubung bumi atau mantel bumi. Suhu pada lapisan ini diperkirakan sekitar 3000oC. Lapisan ini terdiri atas 3 bagian, yaitu lithosfer, astenosfer, dan mesosfer.
- Lithosfer, merupakan lapisan selimut bumi yang paling atas dengan ketebalan 50-100 km, mengandung silisium dan aluminium berbentuk padat. Lithosfer bersama kerak bumi sering dinamakan lempeng lithosfer. Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02 ), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-AlSilikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3 ), Olivin (Mg,Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan SiAl (ilisium dan aluminium) dan lapisan SiMa (Silisium dan Magnesium). Lapisan SiAl tersusun oleh logam Silisium dan Aluminum. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3 . Batuan yang terdapat dalam lapisan SiAl antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf. Lapisan SiMa adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam Silisium dan Magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO.
- Astenosfer merupakan lapisan di bawah lithosfer dengan ketebalan 130-160 km. Lapisan ini berbentuk cairan kental, mengandung Silisium, Aluminium, dan Magnesium.
- Mesosfer merupakan lapisan yang tebalnya 2400-2750 km, mengandung Silisium dan Magnesium.
Lapisan ketiga adalah
kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70 km, dan merupakan lapisan tanah dan
bebatuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal seluruh makhluk hidup di
bumi. Kerak bumi membentuk lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng
samudra dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan lempeng benua mencapai
ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000 C.
Unsur-unsur kimia utama pembenyuk kerak bumi adalah oksigen (46,6%),
silicon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%), natrium
(2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2,1%). Unsur-unsur tersebut
membentuk satu senyawa yang disebut batuan.
Atmosfer
Planet bumi sebagai tempat tinggal
makhluk hidup diselimuti oleh udara yang disebut atmosfer. Lapisan
atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak.
Berdasarkan volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di lapisan
atmosfer. Keempat gas yang menempati hampir 100% lapisan atmosfer
tersebut masing-masing nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon (Ar) sebanyak 0,93% dan karbondioksida (CO2)
sebanyak 0,03%. Gas lain yang terkandung dalam lapisan atmosfer dengan
volume yang sangat rendah antara lain neon (Ne), helium (He), krypton
(Kr), hydrogen (H2), xenon (Xe), dan ozon (O3).
Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai ketebalan yang sulit
untuk ditetapkan secara pasti. Sebagian besar ahli ilmu iklim
menyepakati bahwa ketebalan lapisan atmosfer lebih dari 650 km. Menurut
perubahan suhu dan ketinggiannya, atmosfer dapat dikelompokkan menjadi
empat lapisan, yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer
(ionosfer), dan eksosfer
- Troposfer.
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari
atmosfer, yang terletak pada ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi.
Ketebalan lapisan troposfer di atas permukaan bumi tidak merata. Di
daerah khatulistiwa atau daerah tropis, ketebalan troposfer sekitar 16
km dengan temperatur rata-rata 80°C, daerah sedang ketebalan lapisan
troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, dan daerah
kutub ketebalannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C. Tebal
lapisan troposfer rata-rata di permukaan bumi ± 10 km.
2. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan
bumi. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan
sangat dingin, yaitu sekitar − 57oC. Tahukah kamu dimana
pesawat terbang melintas? Nah, ternyata pada lapisan stratosfer inilah
tempat terbangnya pesawat. Pada lapisan ini juga terdapat awan cirrus,
namun tidak ada pola cuaca. Dari bagian tengah stratosfer ke atas,
terdapat lapisan dengan konsentrasi ozon (O3 ). Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini dapat mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km.
3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara
49 – 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung
bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara,
rata-rata 0,4°C per seratus meter. Temperatur terendah di mesosfer
kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause,
yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
4. Termosfer atau ionosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara
82-800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga
lapisan ionosfer. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan
temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982°C.
Disebut ionosfer karena pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya
ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan
gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari permukaan bumi.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere
yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang
terdapat di lapisan udara.
2. Fenomena Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi.
Terjadinya perubahan energi panas yang menyebabkan pergolakan inti bumi
menjadi energi kinetik sehingga mampu menekan dan menggerakkan
lempeng-lempeng bumi. Energi kinetik yang dihasilkan tersebut
dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya
dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Menurut teori lempeng tektonik,
permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng
tektonik atau lempeng lithosfer merupakan bagian dari kerak bumi yang
keras dan mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Hal tersebut
mengakibatkan lempeng tektonik menjadi bebas bergerak dan saling
berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik
merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi.
Lempeng-lempeng tektonik yang
berdekatan saling berinteraksi dengan tiga kemungkinan pola gerakan
yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision), dan saling geser (transform).
Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga
terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus-menerus sampai pada
suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak kuat menahan
gerakan tersebut dan akhirya terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal
sebagai gempa bumi
3. Fenomena Gunung Api
Gunung yang masih aktif memiliki potensi
untuk meletus secara tiba-tiba. Beberapa gunung aktif di Indonesia
dengan pemandangan indah antara lain Tangkuban Perahu, Bromo, Semeru,
Merapi, dan Anak Krakatau.
Gunung berapi terbentuk akibat
pertemuan dua lempeng bumi. Bagian lempeng yang tenggelam memasuki
lapisan astemosfer akan mencair karena suhu bawah lempeng Bumi yang
sangat tinggi. Bagian cair tersebut akan menambah magma dalam perut
bumi. Oleh karena magma yang terbentuk tersebut memiliki berat jenis
yang lebih kecil daripada berat jenis batuan di sekitarnya maka magma
akan terdesak hingga naik ke permukaan bumi. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut sebagai lava. Lava dan abu yang meledak dari
waktu ke waktu akan menumpuk dan membentuk gunung berapi. Inilah yang
memunculkan istilah bahwa gunung berapi dapat tumbuh dari waktu ke
waktu.
Selain di darat, gunung berapi
juga dapat terbentuk di lautan. Erupsi yang terjadi di bawah lautan
dapat memunculkan gunung berapi. Erupsi adalah letusan yang
mengakibatkan keluarnya material gunung api yang berupa gas, debu,
aliran lava, dan fragmen batuan. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang
lama dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan
gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut.
4. Tindakan untuk Mengurangi Bencana
Jepang adalah salah satu negara
yang berada di atas lempeng vulkanik yang aktif. Akibatnya Jepang harus
selalu siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana gempa
bumi atau gunung meletus. Tahukah kalian, upaya apa yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dampak dari bencana alam? Khususnya seperti gunung
meletus dan gempa bumi baik seperti yang dilakukan di Jepang maupun di
negara lainnya.
Banyak hal yang dilakukan pemerintah Jepang sebagai wujud pencegahan
terhadap bencana. Pemerintah Jepang secara berkala selalu melakukan
latihan tanggap bencana hampir di semua daerah. Jepang memiliki sistem
peringatan dini bencana alam yang otomatis akan berbunyi saat terjadi
bencana. Di semua tempat disediakan alat-alat sebagai perencanaan
evakuasi seperti senter, sepatu, helm, dan obat-obatan. Selain itu,
pemerintah Jepang juga memasukkan aktivitas tanggap darurat bencana
dalam kurikulum di sekolah-sekolah. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memperkenalkan sedini mungkin cara mengurangi dampak bencana alam kepada
siswa-siswa sekolah
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan saat terjadi gempa bumi :- Bersembunyilah di kolong meja yang kuat, lindungi kepala dengan bantal.
- Hindari dekat-dekat dengan kaca.
- Berjalanlan dengan tenang saat akan keluar gedung, tunggu hingga gempa berhenti.
- Jangan lupa selalu lindungi kepala dengan benda lunak, seperti tas.
- Tetap berdoa pada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya
Kemudian ada beberapa tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak dari terjadinya letusan gunung berapi
dan gempa bumi. Tindakan tersebut diantaranya :
- Mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di daerah masing-masing,
- Selalu mewaspadai bahaya yang menyertai letusan gunung berapi seperti gempa Bumi, hujan abu, lahar, banjir bandang, longsor, dan tsunami,
- Senantiasa melakukan perencanaan evakuasi, seperti selalu mempersiapkan baterai, senter, obat-obatan, makanan dan minuman untuk keadaan darurat, masker debu, dan kacamata untuk mengurangi dampak hujan debu,
- Selalu menyimpan nomor-nomor telepon lembaga tanggap darurat
Misalnya Kodok di L’Aquila dan semut merah hutan yang dapat mendeteksi akan datangnya gempa bumi beberapa hari sebelum bencana terjadi. Contoh lainnya hewan kijang yang turun gunung sebelum terjadinya letusan gunung berapi.
0 Response to "Lapisan bumi"