Tata surya
—
Wednesday, November 7, 2018
—
Add Comment
—
Materi kelas VII
TATA SURYA
A. Sistem Tata
Surya
Manusia
telah melihat langit sejak ribuan tahun yang lalu. Pengamatan awal mencatat terkait
perubahan posisi dari planet-planet dan mengembangkan ide-ide terkait tata
surya yang didasarkan pada pengamatan dan kepercayaan.
Saat
ini, manusia juga mengetahui objek di dalam
sistem tata surya
mengorbit pada Matahari. Selain
itu, gravitasi Matahari
juga memengaruhi pergerakan benda-benda dalam sistem tata surya
sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi pergerakan bulan yang mengorbit padanya.
Pada
awal tahun 1600an, Johannes Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai
mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut
menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset.
Kepler juga menemukan bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam
orbitnya di sekitar Matahari
Tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat
tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi
Matahari.
1.
Matahari
Matahari
adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut :
a. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup
untuk mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi
Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan
kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan
ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke
luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam
fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat
dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer,
memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan
ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang
mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu
sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna
keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi.
Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan
pada waktu terjadi gerhana Matahari total
Di
antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah
tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
Bidang
Ekliptika adalah bidang edar bumi dalam mengelilingi Matahari. Matahari adalah
bintang yang terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu
inti Matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
2.
Planet Dalam
Planet
adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya
memantulkan cahaya yang diterima-nya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan
planet terestrial. Planet terestrial adalah planet yang letaknya
dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak
sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan
api, seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti
besi dan nikel yang membentuk intinya
Selain
itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan
cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan
gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
3.
Planet Luar
Planet
luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang
letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan
sebagian besar tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana,
dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet
luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4.
Komet
Komet
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat
lonjong. Komet ini terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es,
metana, dan amonia.
Bagian-bagian
komet, yaitu sebagai berikut :
a. Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih
kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
b.
Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
c.
Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih
panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang
berasal dari angin dan radiasi Matahari.
5.
Meteoroid
Meteoroid
adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan
logam) yang bergerak di luar angkasa.
Meteorid
mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi.
Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik
oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan bergesekan
dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar
meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut meteor.
Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi
disebut meteorit.
6.
Asteroid
Asteroid
adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang
disebut sabuk Asteroid.
B. Kondisi Bumi
Setiap
hari kita menyaksikan fajar terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat,
kemudian malam menjelang. Apakah benar bahwa Matahari bergerak dari arah timur
ke arah barat?
Dahulu
orang beranggapan
bahwa, Bumi adalah pusat alam semesta. Mereka juga meyakini bahwa
Matahari bergerak mengelilingi Bumi. Akan
tetapi, keyakinan itu tertumbangkan ketika tahun 1543,
Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa Bulan bergerak mengelilingi
Bumi, sedangkan Bumi dan planet-planet lainnya bergerak mengelilingi
Matahari.
Gagasan
lainnya yang tidak benar adalah banyak orang meyakini bahwa Bumi itu datar.
Oleh karena itu, mereka takut apabila mereka berlayar cukup jauh ke laut,
mereka akan jatuh dari ujung dunia. Bagaimana kamu mengetahui bahwa keyakinan
tersebut tidak benar? Atau mengetahui hal itu tidak benar? Bagaimana ilmuwan
menentukan bentuk sebenarnya dari Bumi?
1.
Bentuk Bumi
Selama
bertahun-tahun para pelaut mengamati bahwa hal yang pertama kali mereka lihat
di laut adalah puncak kapal. Hal ini menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat.
Begitu pula pada tahun 1522, Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk
bulat. Waktu itu dia mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia
berhasil kembali ke tempat awal dia berlayar.
Astronot
telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot dari atas melihat bahwa
terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat bagian Bumi yang rata di
bagian kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi tidak benar-benar bulat,
akan tetapi sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar 12.742 km.
2.
Rotasi Bumi
Rotasi
Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah
waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56
menit. Bumi berotasi dari barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan
adalah salah satu akibat dari rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam.
Adapun akibat lain dari rotasi Bumi adalah sebagai berikut :
a.
Gerak semu harian Matahari.
b.
Perbedaan waktu.
c.
Pembelokan arah angin.
d.
Pembelokan arah arus laut.
3.
Revolusi Bumi
Revolusi
Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi
Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi
Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu
sebagai berikut :
a.
Terjadinya gerak semu tahunan Matahari.
b.
Perbedaan lamanya siang dan malam.
c.
Pergantian musim.
Rotasi
Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya sedangkan Revolusi Bumi adalah
peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
C. Kondisi Bulan
Bulan
adalah benda langit yang terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi.
Karena Bulan merupakan satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri melainkan memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang
berputar dan mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.
1.
Bentuk Bulan
Bulan
berbentuk bulat mirip seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan
tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan
tidak memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat
drastis. Selain itu, bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak
ditemukan makhluk hidup, dan sangat gelap gulita.
Bulan
melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak
bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama
dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari. Oleh karena itu,
permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak dari pergerakan
bulan di antaranya adalah sebagai berikut :
a.
Pasang Surut Air Laut
Pasang
adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa
turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh
gravitasi Matahari, dan gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya,
maka daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua
jenis pasang air laut, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.
1) Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi. Bulan dan
terjadi ketika Bulan purnama. Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi
gerhana Matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari
yang mempunyai arah yang sama atau searah.
2) Pasang
Perbani, yaitu ketika
permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat Bulan
kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.
b. Pembagian
Bulan
Ada
dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Waktu yang
dibutuhkan bulan untuk satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala
revolusi sideris (satu bulan sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah
gerak Bulan, maka menurut pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk
melakukan satu putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris,
yaitu sekitar 29,5 hari yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan
sinodis). Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat
terjadinya Bulan baru sampai Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan
sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).
c.
Fase-fase Bulan
Fase-fase
Bulan merupakan perubahan bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di Bumi. Hal ini
dikarenakan posisi relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari.
1. Bulan baru terjadi ketika posisi Bulan berada di antara
Bumi dan Matahari. Selama Bulan baru, sisi Bulan yang menghadap ke Matahari
nampak terang dan sisi yang menghadap Bumi nampak gelap.
2. Bulan sabit terjadi ketika bagian Bulan yang terkena
sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di
Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh terjadi ketika bagian Bulan yang terkena
sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga
separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung terjadi ketika bagian Bulan yang terkena
sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat
bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan cembung.
5. Bulan purnama terjadi ketika semua bagian Bulan terkena
sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat
melihat Bulan purnama (kuartir kedua).
D. Gerhana
Pernahkah
kamu mengalami ketika siang hari tiba-tiba secara tidak terduga Matahari
menghilang dari langit, sesaat kemudian suasana berubah menjadi gelap dan
kemudian Matahari muncul kembali dan memancarkan sinarnya?
Peristiwa
tersebut adalah gerhana. Apakah yang menyebabkan terjadinya gerhana? Gerhana
terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi
atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari
pergerakan Bulan. Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana
Bulan.
1.
Gerhana Matahari
Gerhana
Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana
posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam
satu garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru.
Akibat
ukuran Bulan lebih kecil dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga
kemungkinan gerhana, yaitu sebagai berikut :
a. Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang
berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak
sama sekali. Gerhana Matahari total terjadi hanya sekitar 6 menit.
b. Gerhana Matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena
lanjutan umbra, sehingga Matahari kelihatan seperti cincin.
c. Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah
yang terletak di antara umbra dan penumbra (bayangan kabur),
sehingga Matahari kelihatan sebagian.
2.
Gerhana Bulan
Gerhana
Bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat
terjadi pada saat Bulan purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di
antara Matahari dan Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra
Bumi, maka terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam penumbra
dapat mencapai 6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.
Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk
selama terjadinya gerhana. Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang)
yang terbentuk selama terjadinya gerhana.
INFO
ILMUWAN
Ilmuwan
yang telah melakukan penelitian terkait tata surya ada banyak sekali, untuk itu
mari kita kenali beberapa di antaranya sebagai berikut :
•
Al-Battani (858-929 M)
Al-Battani
banyak mengoreksi perhitungan Ptolomeus mengenai orbit Bulan dan planet-planet
tertentu. Dia membuktikan kemungkinan gerhana Matahari tahunan dan menghitung
secara lebih akurat sudut lintasan Matahari terhadap Bumi, perhitungan yang
sangat akurat mengenai lamanya setahun Matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan
24 detik. Tak hanya itu saja, ia juga berhasil mengubah sistem perhitungan
sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian
(12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam.
•
Ibnu Al Syatir (1304 – 1375 M)
Ide
Ibnu Al-Syatir tentang planet Bumi mengelilingi Matahari telah menginspirasi
Copernicus. Akibatnya, Copernicus dimusuhi gereja dan dianggap pengikut setan.
Demikian juga Galileo, yang merupakan pengikut Copernicus, secara resmi
dikucilkan oleh Gereja Katolik dan dipaksa untuk bertobat, namun dia menolak.
•
Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Nicolaus
Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan
Polandia yang mengembangkan teori heliosentrisme Tata Surya dalam bentuk yang
terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains. Teorinya tentang
Matahari sebagai pusat Tata Surya yang menjungkirbalikkan teori geosentris
tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai
salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula
fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan
revolusi ilmiah).
RANGKUMAN
1. Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri
atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan
asteroid yang mengelilingi Matahari.
2.
Matahari adalah bintang yang terdapat di dalam tata surya
yang memiliki empat lapisan, yaitu inti Matahari, fotosfer, kromosfer, dan
korona.
3.
Planet dalam adalah planet yang orbitnya dekat dengan
Matahari.
4.
Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
5.
Planet luar adalah planet yang orbitnya jauh dari
Matahari.
6.
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto.
7. Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari
dengan orbit yang sangat lonjong.
8. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam
yang bergerak di luar angkasa.
9.
Meteor adalah meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer
bumi.
10.
Meteorid adalah meteoroid yang jatuh ke bumi.
11.
Asteroid adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan
materi penyusun planet.
12.
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
13. Kala Rotasi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi
untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit.
14. Dampak dari rotasi Bumi di antaranya adalah gerak semu
harian Matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah angin, dan pembelokan arah
arus laut.
15.
Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi untuk mengelilingi
Matahari.
16. Kala revolusi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi
untuk sekali mengelilingi Matahari, yaitu 365,25 hari.
17. Dampak dari revolusi Bumi di antaranya adalah terjadinya
gerak semu tahunan Matahari, perbedaan lamanya siang dan malam, dan pergantian
musim.
18. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi,
revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
19. Dampak dari pergerakan Bulan diantaranya terjadinya
pasang surut air laut, pembagian Bulan, fase-fase Bulan, gerhana Matahari, dan
gerhana Bulan.
20. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan berada di antara
Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis.
21.
Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara
Matahari dan Bulan.
0 Response to "Tata surya"