pemanasan global
—
Wednesday, November 7, 2018
—
Add Comment
—
Materi kelas VII
PEMANASAN GLOBAL
beberapa tahun terakhir ini, perubahan musim di negara kita tidak dapat
diprediksi lagi, terkadang bulan Mei di Indonesia masih turun hujan dan di
bulan November di Indonesia masih berlangsung musim kemarau. Adapun yang lebih
menakjubkan lagi peristiwa tersebut tidak dapat diprediksikannya musim ini
tidak hanya terjadi di Indonesia saja, akan tetapi terjadi juga di
negara-negara lain di dunia. Pernahkah kalian mendengar berita turunnya salju
di Arab? Berita munculnya Matahari, ketika musim salju di Tiongkok? Mengapa hal
ini dapat terjadi? Apakah yang akan terjadi pada Bumi kita?
Ternyata,
peristiwa tersebut berkaitan erat dengan perubahan iklim di dunia. Perubahan
iklim tersebut terjadi karena adanya perubahan lingkungan. Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa perubahan lingkungan terjadi sebagai akibat dari
aktivitas manusia. Maha Besar Tuhan yang telah menciptakan alam dengan
keseimbangannya
A. Efek Rumah
Kaca
Hasil
percobaan yang telah kamu lakukan menunjukkan adanya perbedaan suhu antara
stoples yang dibiarkan terbuka dengan stoples yang ditutup dengan plastik
diikat dengan karet gelang. Ruang dalam stoples dianalogikan sebagai Bumi dan
tutup plastik dianalogikan sebagai gas-gas rumah kaca.
Di
atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida
(CO2), dan metana adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa
adanya gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.
Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin apabila tidak
terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya. Sebaliknya, jika jumlah gas-gas
rumah kaca terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
Coba pikirkan, manakah yang akan kamu pilih?
Meskipun
CO2, siklus air, dan gas-gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan
untuk radiasi cahaya Matahari, namun gas-gas tersebut masih mampu menangkap dan
menyerap radiasi cahaya yang memancar ke Bumi dalam jumlah banyak. Radiasi yang
terserap sebagian juga akan direfleksikan kembali oleh Bumi. Pada keadaan
normal, jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang direfleksikan kembali
sama.
Saat
ini semakin tingginya polusi udara menyebabkan efek rumah kaca berubah. Sering
kita dengarkan istilah efek rumah kaca, sebenarnya apakah efek rumah kaca
tersebut? Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika
gas-gas rumah kaca di atmosfer Bumi memerangkap radiasi panas dari Bumi.
Prosesnya,
yaitu ketika radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan
menyebabkan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke
atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara
sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan menahan
beberapa panas yang terperangkap kemudian menyebabkan suhu Bumi meningkat.
Akibatnya, Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
Gas
rumah kaca tersebut membiarkan cahaya Matahari masuk ke dalam Bumi, akan tetapi
gas tersebut memantulkannya kembali ke permukaan Bumi. Dengan demikian, kondisi
di Bumi tetap hangat
Para
ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Joseph Fourier
menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki atmosfer.
Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim Bumi layak huni. Tanpa
adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 60oF atau 15,6 0C
lebih dingin.
B. Pengertian
Pemanasan Global
Pemanasan
global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu
rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang
diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
Aktivitas
manusia selalu menghasilkan berbagai zat sisa buangan yang salah satunya berupa
gas. Sebagian besar orang berpikir bahwa atmosfer dapat menyerap gas-gas
buangan tersebut secara tidak terbatas dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan. Akan tetapi, saat ini diketahui bahwa banyaknya gas-gas buangan
tersebut dapat menyebabkan perubahan mendasar di atmosfer dan juga kondisi
kehidupan di Bumi.
Berbagai
aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, penebangan dan
pembakaran hutan untuk pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan
industri akan menyumbangkan CO2 ke atmosfer dalam jumlah yang banyak. Lebih
dari beberapa periode, CO2 di atmosfer meningkat sekitar 20%. Meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca seperti CO2 akan memengaruhi kadar panas di Bumi.
Banyak dari radiasi Matahari yang menyinari permukaan Bumi, kemudian
direfleksikan kembali ke angkasa.
Meningkatnya
kadar CO2 di atmosfer selama 150 tahun terakhir membuat para ilmuwan prihatin
karena hal tersebut berkaitan erat dengan meningkatnya suhu global. Lebih dari
satu abad, ilmuwan telah mempelajari bagaimana gas-gas rumah kaca menghangatkan
Bumi dan bagaimana pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap
pemanasan suhu Bumi. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa pemanasan global
telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad ini.
Lebih
dari 100 tahun yang lalu, temperatur rata-rata suhu di permukaan Bumi meningkat
sekitar 0,6oC. Peningkatan temperatur inilah yang disebut dengan pemanasan
global. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
C. Penyebab
Pemanasan Global
Segala
bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu membawa
dampak positif ataupun dampak negatif. Begitu pula dengan kondisi atmosfer Bumi
saat ini yang mengalami perubahan akibat aktivitas manusia. Pembakaran bahan
bakar fosil dan penebangan hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.
Dikarenakan CO2 adalah salah satu gas rumah kaca, maka meningkatnya kadar CO2
di atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu,
setiap tahun kadar CO2 di atmosfer terus menerus meningkat.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di antaranya, adalah sebagai
berikut :
1. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
sebagai pembangkit tenaga listrik.
2. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai
bahan bakar alat transportasi.
3.
Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar
laut Arktik.
4.
Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan
pembakaran lahan hutan.
5.
Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator
(pendingin).
6.
Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
D. Dampak Pemanasan
Global
Seperti yang
telah dinyatakan sebelumnya bahwa aktivitas manusia telah mengubah
kealamian dari gas rumah kaca di atmosfer. Konsekuensi dari perubahan
gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi, tetapi beberapa dampak yang
telah nampak, yaitu sebagai berikut :
1. Temperatur
Bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin temperaturnya
menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
2. Tingginya
temperatur Bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah
hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi,
beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3. Mencairnya
glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula dengan
daratan pantai yang landai, lama kelamaan akan mengalami peningkatan
akibat penggenangan air.
4. Hilangnya
terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan
bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun
2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui
bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5. Kepunahan
spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih
dari satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin
meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan
bertambah.
6. Kegagalan
panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara
pergi bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan
akibat perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7. Penipisan
lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang
berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas
permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi Bumi dari bahaya radiasi
sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa
lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak
pertengahan tahun 1970.
E. Usaha-usaha
Menanggulangi Pemanasan Global
Penyebab
terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika
bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan
lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa
usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, di antaranya
sebagai berikut :
1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan
batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2.
Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
3.
Mengurangi deforestation.
4.
Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons
(CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
5.
Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
Penelitian
dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap pepohonan hijau
dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari
gas buang pengendara mobil selama setahun.
INFO
ILMUWAN
Ilmuwan
yang mendasari efek rumah kaca dan pemanasan global ada banyak sekali. Untuk
itu mari kita kenali beberapa di antara mereka.
• Jean-Baptiste Joseph Fourier (1768-1830). Fourier menyatakan bahwa Bumi akan
jauh lebih dingin apabila tidak diselubungi oleh atmosfer. Adanya gas-gas rumah
kaca inilah yang membuat iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca,
permukaan Bumi akan berubah sekitar 60oF lebih dingin.
• John Tyndall (1820-1893), berhasil menemukan bahwa beberapa gas
dapat memblokir radiasi inframerah. Dia menyatakan bahwa perubahan konsentrasi
gas dapat menyebabkan perubahan iklim.
• Svante Arrhenius (1859-1927) telah menerbitkan perhitungan pertama
terkait pemanasan global yang berasal dari CO2 yang dihasilkan oleh manusia.
RANGKUMAN
1. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang
terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.
2. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk
menggam-barkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara
bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim
Bumi.
3. Faktor yang menyebabkan pemanasan global di antaranya
emisi CO2, emisi metana, deforestation dan pembakaran lahan hutan, penggunaan
chlorofluorocarbons (CFCs), dan meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam
pertanian.
4. Dampak pemanasan global yang telah nampak, di antaranya
temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, penguapan dan curah hujan yang tidak
menentu, mencairnya glasier yang menyebabkan volume air laut meningkat,
hilangnya terumbu karang, kepunahan spesies yang semakin meluas, kegagalan
panen besar-besaran, dan penipisan lapisan ozon.
5. Usaha-usaha untuk menanggulangi pemanasan global, di
antaranya menggunakan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan, mengurangi deforestation, mengurangi penggunaan chlorofluorocarbons
(CFCs), mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
0 Response to "pemanasan global"